Wazan Media
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
Wazan Media
No Result
View All Result

Sang Patjar Merah Indonesia, Tan Malaka

Mohammad Isfironi by Mohammad Isfironi
2 June 2024
in Kemanusiaan, Sosial Budaya
0
Sang Patjar Merah Indonesia, Tan Malaka
0
SHARES
41
VIEWS

Wazanmedia.com – Sebagai guru SD di Tanjung Morawa Medan, Tan Malaka memulai pergulatannya membangun Indonesia merdeka. Sebuah lagu Internasionale yang digubah Ki Hadjar Dewantara, diajarkan sang Patjar Merah kepada anak-anak madrasah Syarikat Islam di Semarang untuk membangkitkan semangat mereka.

Bangunlah kaum yang terhina!

Bangunlah kaum yang lapar!

Kehendak yang mulia dalam dunia!

Senantiasa bertambah besar…

Sebagai buronan politik Belanda, Inggris, hingga Amerika, Tan melakukan gerakan-gerakan bawah tanah di berbagai negara. Dua puluh tahun dalam persembunyian, tugasnya adalah mendirikan partai-partai komunis di Asia Tenggara. Itulah si Patjar Merah yang sempat gunakan 26 nama samaran selama dalam petualangan menyusuri jalan revolusinya yang kelak namanya diabadikan menjadi sebuah nama jalan di Amsterdam Belanda.

Tan Malaka (1894 – 21 Februari 1949) adalah seorang aktivis nasionalis dan pemimpin komunis Indonesia. Seorang kritikus gigih pemerintah kolonial Hindia Belanda dan pemerintahan republik Sukarno yang mengatur negara setelah Revolusi Nasional Indonesia. Ia juga sering berkonflik dengan kepemimpinan Partai Komunis Indonesia (PKI), partai politik radikal utama di Indonesia. Pada 1920-an dan lagi pada 1940-an. Sebagai orang luar politik untuk sebagian besar hidupnya, Tan Malaka menghabiskan sebagian besar hidupnya di pengasingan dari Indonesia. Dan terus-menerus diancam akan ditangkap oleh otoritas Belanda dan sekutunya. Meskipun tampak terpinggirkan, bagaimanapun, dia memainkan peran intelektual kunci dalam menghubungkan gerakan komunis internasional dengan gerakan anti-kolonial di Asia Tenggara. Ia dinyatakan sebagai “pahlawan revolusi nasional” melalui akta parlemen Indonesia pada tahun 1963.

Apa Mimpi Tan untuk Indonesia?

Setidaknya ada tiga buku yang menggambarkan mengenai pemikiran Tan Malaka tentang Republik Indonesia. Buku pertama berjudul Parlemen atau Soviet? terbit pada 1921. Yang kedua buku Menuju Republik Indonesia yang terbit pada 1924. Sementra isi buku ini berisi rancangan dasar bernegara atau semacam draft konstitusi versi Tan Malaka. Terakhir, buku ketiga adalah Aslia Bergabung yang terbit tahun 1943. Aslia merupakan singkatan dari Asia dan Australia. Dalam buku ini Tan menawarkan sebuah konsep blok sosial, ekonomi, dan politik yang luas meliputi Asia dan Australia.

“Parlemen, masjid, gereja, sekolah, surat kabar berdaya upaya menidurkan dan melemahkan hati buruh dengan pendidikan yang banyak mengandung racun. Bila mereka tidak bisa berlaku seperti itu, dipergunakanlah penjara, polisi dan militer”.

Dari ketiga buku di atas, dapat disimpulkan bahwa Tan Malaka sangat tidak setuju didirikannya partai politik di awal berdirinya Negara Indonesia. Tan Malaka terlalu terpesona dengan disiplin organisasi . Dia mau orang yang berorganisasi harus berdisiplin organisasi. Menurutnya negara yang kuat adalah negara yang memiliki disiplin organisasi yang kuat.  Pikiran inilah yang membawa ketidaksetujuannya pada Trias politica yang penuh kekisruhan yang menjadikan orang lupa menjalankan kerjanya yaitu membenahi masyarakat.Negara yang diidam-idamkan Tan Malaka adalah soviet yang dalam bahasa Rusia bermakna government council atau dewan pemerintahan. Dewan pemerintahan ini merupakan organisasi politik tunggal dengan partai politik tunggal pula.

Buku lain yang tak boleh dilewatkan untuk melihat pemikiran Tan tentang Indonesia adalah  Madilog  (Materialisme, Dialektika dan Logika). Bab terakhir dalam Madilog  sangat penting untuk mengerti pemikiran Tan Malaka tentang Indonesia beserta latar belakangnya. Dalam bab inilah selain filsafat politik dengan pemikiran marxis yang telah ditulis dalam bab-bab sebelumnya, Tan menulis tentang impian Indonesia yang baru,  impian Republik Indonesia yang merdeka dan sosialis.

Pemikiran Tan Malaka yang Revolusioner

Pemikiran Tan Malaka memukau dan revolusioner, seperti kutipan di bawah yang berasal dari brosur panduan aksi massa yang ia tulis, katanya: “Parlemen, masjid, gereja, sekolah, surat kabar berdaya upaya menidurkan dan melemahkan hati buruh dengan pendidikan yang banyak mengandung racun. Bila mereka tidak bisa berlaku seperti itu, dipergunakanlah penjara, polisi dan militer”.

Betapapun kontroversinya, ia adalah pahlawan Nasional yang penting untuk dikenang pemikirannya, walaupun akhirnya ia harus diburu dan dieksekusi oleh militer sendiri justru di saat Indonesia sudah memperoleh kemerdekaannya. Yang jelas Patjar Merah adalah contoh absolut pemikir berbahaya bagi kolonialisme atau pemerintahan yang tetap menggendong cara-cara kolonialisme dalam menata sebuah negeri.

ShareTweetSendShare
Previous Post

Ibadah Haji Sah Tapi Haram, Untuk Apa?

Next Post

Menulis dan Kesadaran Manusia

Mohammad Isfironi

Mohammad Isfironi

Antropolog, Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya

Baca Juga

Menakar Relevansi Kurikulum Pesantren Dengan Tantangan Globalisasi Dan Pluralisme
Kemanusiaan

Menakar Relevansi Kurikulum Pesantren Dengan Tantangan Globalisasi Dan Pluralisme

16 June 2025
Apakah Fikih Kompatibel dengan Pluralitas Kebudayaan?
Filsafat

Liberalisasi Islam

17 April 2025
Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!
Hikmah

Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!

28 March 2025
Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone
Kemanusiaan

Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone

4 February 2025
Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal
Filsafat

Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal

29 January 2025
10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z
Hikmah

10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z

16 January 2025
Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi
Humor dan Sastra

Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi

9 January 2025
Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah
Unek Unik

Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah

8 January 2025
Next Post
Menulis dan Kesadaran Manusia

Menulis dan Kesadaran Manusia

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

2 July 2024
Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

10 July 2024
Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

11 August 2024
Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

20 December 2024
Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

0
Problem Sakralisasi Kepemimpinan

Problem Sakralisasi Kepemimpinan

0
Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

0
Private: Filsafat di Era Digital: Meretas Jalan Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam

Dari Demokrasi Hingga Mengenal Diri Sendiri

0
Ekologi Sebagai Dimensi Spiritual

Ekologi Sebagai Dimensi Spiritual

18 June 2025
Ghuluw sebagai Pintu Ekstremisme dan Radikalisme

Ghuluw sebagai Pintu Ekstremisme dan Radikalisme

16 June 2025
Bolehkah Wanita I’tikaf di Rumah?

Bolehkah Wanita I’tikaf di Rumah?

16 June 2025
Menakar Relevansi Kurikulum Pesantren Dengan Tantangan Globalisasi Dan Pluralisme

Menakar Relevansi Kurikulum Pesantren Dengan Tantangan Globalisasi Dan Pluralisme

16 June 2025
ADVERTISEMENT

Populer Sepekan

  • Prinsip Islam dalam Konservasi Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

    Prinsip Islam dalam Konservasi Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Kedua Salah Menaruh Harapan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Menilik Teladan Rasulullah Dalam Menebar Kasih Sayang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ijtihad dan Istinbath al-Ahkam

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
Alamat Redaksi:

Perumahan D’Harmony View, Jl. Tapaksiring, Plinggan, Antirogo, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, 68125.

Punya pertanyaan yang membutuhkan jawaban dalam perspektif keislaman atau ingin memberikan kritik dan saran? Silakan klik tombol di bawah ini 

KONSULTASI KEISLAMAN

© 2024. All Rights Reserved.

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.