Nabi pernah bersabda, “Barang siapa bergembira dengan datangnya bulan Ramadan, maka Allah mengharamkan jasadnya dari api neraka.” Apa maksud hadis tersebut?
Tentu, maksudnya bukan bergembira karena sekolah libur, atau karena bisa ikut ngabuburit (menunggu waktu buka puasa sambil ‘cuci mata’), atau karena makanan waktu berbuka di bulan Ramadhan enak-enak. Akan tetapi maksudnya adalah bergembira karena ibadah di bulan ini akan mendapatkan pahala berlipat-lipat dari Allah swt. sehingga melakukan ibadah pada bulan ini bisa lebih semangat.
Untuk menyambut bulan Ramadan, perlu ada persiapan-persiapan khusus agar dalam menjalankan ibadah di siang malamnya bisa menjadi lebih khidmat dan sempurna. Apa saja itu?
- Mempelajari hal-hal yang berkenaan dengan puasa, seperti hal-hal yang harus dilakukan dan ditinggalkan ketika berpuasa serta mengetahui hal-hal yang dianjurkan ketika berpuasa. Ini sangat penting. Sebab jika tidak tahu tentang ketentuan-ketentuan tersebut, bisa jadi puasa batal tanpa kita ketahui sebab kita lalai tidak mempelajarinya. Dengan mempelajari ketentuan-ketentuan tersebut, ibadah puasa dapat dijalani dengan sempurna.
- Puasa adalah ibadah yang memerlukan ketahanan fisik. Di bulan puasa, seseorang dituntut untuk tidak makan dan minum di tengah aktifitas kesehariannya. Jika tidak dipersiapkan, khawatir di tengah perjalanan jatuh sakit dan puasa tidak penuh serta khidmat dilaksanakan.
- Yang tak kalah penting, untuk memasuki bulan ramadan yang suci, diri kita harus disucikan terlebih dahulu. Kesucian jiwa juga harus dipersiapkan. Sebab, puasa bukan hanya urusan ‘memindah jam makan’. Lebih dari itu, puasa di bulan Ramadan menuntut kesucian diri dalam rangka beribadah kepada tuhan.