Wazan Media
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
Wazan Media
No Result
View All Result

Fikih Lingkungan: Keseimbangan Antara Manusia dan Alam

Muhammad Ahdanal Khalim by Muhammad Ahdanal Khalim
4 March 2024
in Keislaman, Kemanusiaan, Sains, Syariah, Uncategorized
0
Fikih Lingkungan: Keseimbangan Antara Manusia dan Alam
0
SHARES
34
VIEWS
Pasca munculnya aliran “humanisme” dimana poros utama kehidupan adalah manusia, banyak sekali terjadi kerusakan alam. Kerusakan yang diakibatkan eksploitasi manusia, demi memuaskan keinginan dan nafsu materiil mereka. Polusi udara, pencemaran sungai, dan penggundulan hutan merupakan contoh nyata dari dampak eksploitasi manusia. Dan hal ini menunjukkan bahwa alam kita sedang tidak baik-baik saja.
Dalam Islam, salah satu tujuan dari diciptakannya manusia adalah menjaga alam ( عمارة الأرض). Tidak hanya menjaga hubungan baik dengan Tuhannya dan sesama manusia, islam juga memberikan tugas manusia untuk senantiasa menjaga hubungan baik dengan alam sekitar.
Allah berfirman :
هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيها
“Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. ” [1]
Ibnu Asyur dalam tafsirnya “al-Tahrir wa al-Tanwir” mengatakan bahwa kemakmuran bumi (isti’mar) bisa terwujud dengan 2 hal. Pertama, pembangunan materiil (بناء ) dan kedua, pelestarian alam ( غرس و حرث ). Pembangunan yang dimaksud adalah demi kemaslahatan manusia itu sendiri, sedangkan pelestarian alam demi kemaslahatan tempat tinggal mereka. [2]
Pembangunan yang dilakukan oleh manusia, seharusnya berbanding lurus dengan pelestarian alamnya. Keduanya tidak boleh mengambil porsi yang melebihi dari lainnya. Paling tidak, kalaupun tak mampu mengembangkan pelestarian alam (اصلاح ) , maka setidak-tidaknya cukup dengan tidak merusak alam yang sudah ada.
Imam al-Sya’rawi mempunyai istilah unik dalam menggambarkan hal ini, yakni dua keseimbangan (خطين متوازنين ). Dua keseimbangan tersebut ialah keseimbangan antara jumlah populasi manusia dengan kelestarian alam itu sendiri. Perkembangan jumlah populasi manusia harus dibarengi dengan progres perkembangan alam di sekitarnya. [3]
Dua keseimbangan ini penting, supaya manusia tidak jatuh dalam kesengsaraan. Kesengsaraan yang diakibatkan penurunan ( kuantitas atau kualitas ) alam dan pertambahan populasi manusia dari masa ke masa. Kekeringan, kelaparan, dan krisis udara bersih adalah contoh dari ketidak-seimbangan antara populasi manusia dan alam sekitarnya.
Disamping itu, dampak pengrusakan alam yang dilakukan terus menerus oleh manusia, akan menyebabkan kemudharatan di masa yang akan datang. Mungkin saja hari ini kita tidak merasakannya, tetapi 10 atau 20 tahun kedepan pasti akan terasa dampaknya. Memang sangat naif, menggapai kemanfaatan sekarang dengan tumbal kemudharatan di masa yang akan datang.
(نيل النفع العاجل بالضرر الآجل)
Walhasil, kesadaran untuk melestarikan alam harus dimiliki oleh semua orang tanpa terkecuali. Ibarat kata, manusia dan alam adalah dua saudara kembar. Alam sebagai asal dan manusia sebagai pelindungnya. Keduanya harus berjalan berdampingan dan beriringan demi keberlangsungan hidup di masa sekarang terlebih di masa depan.
الأرض والناس توءمان والارض أصل والناس عامر وما لا أصل له فمهدوم وما لا عامر له فهالك
Wallahu A’lam bis Showab

Bahan Bacaan

[1]Yusuf Qardlawi, Ri’ayatul Biiah fi Syariat al-Islam, hal. 23
[2]Ibnu Asyur, al-Tahrir wa al-Tanwir, juz 12, hal. 108
[3]Muhammad Mutawalli al-Sya’rawi, Tafsir al-Sya’rawi, juz 17, hal. 10673
ShareTweetSendShare
Previous Post

Ijtihad Tarjihi Sebagai Wacana Ijtihad Kontemporer

Next Post

Persiapan Menuju Ramadan

Muhammad Ahdanal Khalim

Muhammad Ahdanal Khalim

Pecinta ilmu dan Penikmat Kajian Keislaman

Baca Juga

Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Ketiga Terkungkung Zona Futur
Keislaman

Menelisik Makna Shalat yang Bisa Mencegah Kemungkaran?

11 May 2025
Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan
Keislaman

Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

30 April 2025
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Tentang Iman dan Pengetahuan
Akidah

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (5): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

22 April 2025
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Aib Pertama Ilusi Keselamatan   
Keislaman

Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Keempat  Hilangnya Kenikmatan Ibadah

21 April 2025
Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil
Akidah

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (4): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

21 April 2025
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Tentang Iman dan Pengetahuan
Akidah

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (3): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

20 April 2025
Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil
Akidah

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (2): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

20 April 2025
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Tentang Iman dan Pengetahuan
Akidah

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (1): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

18 April 2025
Next Post
Persiapan Menuju Ramadan

Persiapan Menuju Ramadan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

2 July 2024
Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

10 July 2024
Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

11 August 2024
Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

4 August 2024
Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

0
Problem Sakralisasi Kepemimpinan

Problem Sakralisasi Kepemimpinan

0
Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

0
Private: Filsafat di Era Digital: Meretas Jalan Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam

Dari Demokrasi Hingga Mengenal Diri Sendiri

0
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Ketiga Terkungkung Zona Futur

Menelisik Makna Shalat yang Bisa Mencegah Kemungkaran?

11 May 2025
Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

30 April 2025
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Tentang Iman dan Pengetahuan

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (5): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

22 April 2025
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Aib Pertama Ilusi Keselamatan   

Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Keempat  Hilangnya Kenikmatan Ibadah

21 April 2025
ADVERTISEMENT

Populer Sepekan

  • Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Islam dalam Konservasi Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Pernikahan Nabi Saw Dengan Istri-Istrinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuat dan Memakai Azimat, Apa Kata Fiqh?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
Alamat Redaksi:

Perumahan D’Harmony View, Jl. Tapaksiring, Plinggan, Antirogo, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, 68125.

Punya pertanyaan yang membutuhkan jawaban dalam perspektif keislaman atau ingin memberikan kritik dan saran? Silakan klik tombol di bawah ini 

KONSULTASI KEISLAMAN

© 2024. All Rights Reserved.

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.