Wazan Media
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
Wazan Media
No Result
View All Result

Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone

Saini by Saini
4 February 2025
in Kemanusiaan, Sosial Budaya
0
Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone
0
SHARES
20
VIEWS

Wazanmedia.com–Kiranya kondisi dekat di layar jauh di hati inilah yang semakin banyak dialami oleh hampir semua keluarga di era digital saat ini. Kemajuan teknologi telah membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia, termasuk dalam pola komunikasi keluarga. Kehadiran smartphone yang awalnya bertujuan untuk mempermudah interaksi, justru kini menjadi faktor yang seringkali menghambat komunikasi langsung antar anggota keluarga. Fenomena ini tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi juga merambah hingga ke pedesaan, di mana setiap individu lebih sibuk dengan layar gawai daripada berbicara dengan orang di sekitarnya. Kondisi ini mengarah pada berkurangnya kedekatan emosional dalam keluarga, yang jika tidak segera disadari dan diatasi, dapat berdampak negatif pada keharmonisan rumah tangga.

Minimnya komunikasi langsung dalam keluarga telah menjadi tantangan besar di era digital. Percakapan yang dulunya hangat dan penuh makna kini berubah menjadi pesan singkat yang sering kali diabaikan. Anak-anak lebih memilih berkomunikasi dengan teman sebaya melalui aplikasi pesan instan daripada berbagi cerita dengan orang tua. Suami dan istri sibuk dengan pekerjaan masing-masing di dunia maya, sehingga waktu berkualitas dalam keluarga semakin menipis. Ketidakseimbangan ini menunjukkan bahwa kecanggihan teknologi dapat menjadi penghalang dalam membangun hubungan keluarga yang harmonis.

Kurangnya komunikasi dalam keluarga bukan sekadar permasalahan sosial, tetapi juga berdampak pada aspek psikologis. Rasa kesepian, keterasingan, bahkan depresi dapat muncul akibat kurangnya interaksi emosional antar anggota keluarga. Anak-anak yang tumbuh tanpa komunikasi yang cukup dari orang tua cenderung mencari perhatian di luar rumah, baik melalui media sosial maupun pergaulan yang kurang sehat. Hal ini tentu bertentangan dengan tujuan utama keluarga dalam Islam, yaitu membangun sakinah, mawaddah, dan rahmah. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ أَنفُسِكُمْ أَزْوَٰجًا لِّتَسْكُنُوٓا۟ إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُم مَّوَدَّةًۭ وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍۭ لِّقَوْمٍۢ يَتَفَكَّرُونَ

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum [30]: 21)

Komunikasi yang hangat dalam keluarga berperan besar dalam membangun hubungan yang sehat dan harmonis. Tidak hanya sebagai sarana untuk menyampaikan informasi, komunikasi juga berfungsi untuk menanamkan nilai-nilai moral, membentuk karakter anak, serta mempererat hubungan emosional antar anggota keluarga. Dengan komunikasi yang baik, orang tua dapat lebih memahami kebutuhan anak-anaknya, sementara anak-anak merasa lebih dihargai dan diperhatikan. Sebaliknya, jika komunikasi tidak terjalin dengan baik, akan muncul ketidakpahaman yang berujung pada konflik dan kesalahpahaman dalam keluarga

Di era digital ini, keluarga harus memiliki strategi dalam menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan komunikasi langsung. Salah satu cara efektif adalah dengan menetapkan waktu khusus tanpa gadget, seperti saat makan bersama atau sebelum tidur. Kebiasaan ini akan membangun suasana yang lebih hangat dan intim, di mana setiap anggota keluarga dapat berbagi cerita dan pengalaman tanpa gangguan teknologi. Selain itu, aktivitas bersama seperti olahraga, perjalanan keluarga, atau sekadar mengobrol di ruang tamu juga dapat menjadi solusi untuk menghidupkan kembali komunikasi dalam keluarga.

Orang tua memiliki peran penting dalam menjadi teladan bagi anak-anak dalam penggunaan teknologi yang bijak. Jika orang tua terlalu sibuk dengan ponsel mereka, maka anak-anak akan meniru kebiasaan tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini menegaskan bahwa orang tua bertanggung jawab atas pendidikan dan perkembangan anak-anaknya, termasuk dalam membimbing mereka agar tidak terjebak dalam penggunaan teknologi yang berlebihan. Dengan memberikan contoh yang baik, anak-anak akan lebih mudah memahami pentingnya komunikasi dalam keluarga

Selain itu, komunikasi yang baik dalam keluarga juga dapat mencegah berbagai masalah sosial, seperti kenakalan remaja dan penyalahgunaan teknologi. Anak-anak yang merasa diperhatikan dan didengar oleh orang tua mereka cenderung memiliki kontrol diri yang lebih baik dan lebih mampu membedakan mana yang baik dan buruk. Sebaliknya, jika komunikasi dalam keluarga terputus, anak-anak akan mencari pelarian di luar rumah, yang sering kali mengarah pada pergaulan yang tidak sehat.

Di sisi lain, penggunaan smartphone yang berlebihan juga dapat berdampak pada hubungan suami istri. Ketika pasangan lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget daripada berbicara satu sama lain, maka hubungan emosional mereka akan semakin renggang. Komunikasi yang buruk sering kali menjadi pemicu konflik rumah tangga, bahkan bisa berujung pada perceraian. Oleh karena itu, menjaga komunikasi yang baik bukan hanya untuk kebaikan anak-anak, tetapi juga untuk mempertahankan keharmonisan rumah tangga secara keseluruhan.

Membangun komunikasi yang efektif dalam keluarga bukanlah sesuatu yang sulit jika dilakukan dengan kesadaran dan komitmen yang kuat. Salah satu langkah yang bisa diambil adalah dengan menetapkan aturan penggunaan smartphone di rumah. Misalnya, dengan menetapkan batasan waktu penggunaan gadget di malam hari atau menggunakan teknologi dengan tujuan yang positif, seperti menonton video edukatif bersama atau berdiskusi tentang suatu topik yang bermanfaat.

Keharmonisan keluarga sangat bergantung pada kualitas komunikasi yang terjalin di dalamnya. Smartphone memang memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari, tetapi jika tidak digunakan dengan bijak, ia bisa menjadi penghalang dalam membangun hubungan yang sehat. Oleh karena itu, keluarga harus lebih proaktif dalam menjaga komunikasi yang baik dan tidak membiarkan teknologi menggantikan interaksi yang sejati.

Sebagai kesimpulan, komunikasi yang baik dalam keluarga adalah fondasi utama dalam membangun hubungan yang harmonis dan penuh kasih sayang. Kehadiran smartphone tidak seharusnya menjadi penghalang dalam menjaga kebersamaan, melainkan harus dimanfaatkan dengan bijak untuk mempererat hubungan antar anggota keluarga. Dengan menerapkan strategi yang tepat, seperti membatasi penggunaan gadget di waktu tertentu, meningkatkan aktivitas bersama, dan memberikan keteladanan yang baik, keluarga dapat tetap harmonis di tengah era digital yang semakin canggih. Sebab pada akhirnya, tidak ada teknologi yang bisa menggantikan kehangatan sebuah keluarga yang saling mencintai dan menghargai satu sama lain.

ShareTweetSendShare
Previous Post

Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal

Next Post

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Kebangkitan Setelah Mati

Saini

Saini

Penulis adalah Dosen Hukum Keluarga Islam (HKI) STIS Nurul Qarnain Jember

Baca Juga

Apakah Fikih Kompatibel dengan Pluralitas Kebudayaan?
Filsafat

Liberalisasi Islam

17 April 2025
Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!
Hikmah

Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!

28 March 2025
Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal
Filsafat

Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal

29 January 2025
10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z
Hikmah

10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z

16 January 2025
Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi
Humor dan Sastra

Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi

9 January 2025
Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah
Unek Unik

Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah

8 January 2025
Bunga Bank dan Prinsip Ekonomi Syariah
Sosial Budaya

Bunga Bank dan Prinsip Ekonomi Syariah

5 January 2025
Kisah Nu’aiman Mengerjai Nabi dan Sahabatnya
Humor dan Sastra

Kisah Nu’aiman Mengerjai Nabi dan Sahabatnya

3 January 2025
Next Post
Iblis: Sebuah Biografi Singkat

Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Kebangkitan Setelah Mati

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

2 July 2024
Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

10 July 2024
Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

11 August 2024
Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

4 August 2024
Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

0
Problem Sakralisasi Kepemimpinan

Problem Sakralisasi Kepemimpinan

0
Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

0
Private: Filsafat di Era Digital: Meretas Jalan Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam

Dari Demokrasi Hingga Mengenal Diri Sendiri

0
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Ketiga Terkungkung Zona Futur

Menelisik Makna Shalat yang Bisa Mencegah Kemungkaran?

11 May 2025
Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

30 April 2025
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Tentang Iman dan Pengetahuan

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (5): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

22 April 2025
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Aib Pertama Ilusi Keselamatan   

Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Keempat  Hilangnya Kenikmatan Ibadah

21 April 2025
ADVERTISEMENT

Populer Sepekan

  • Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Islam dalam Konservasi Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Pernikahan Nabi Saw Dengan Istri-Istrinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuat dan Memakai Azimat, Apa Kata Fiqh?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
Alamat Redaksi:

Perumahan D’Harmony View, Jl. Tapaksiring, Plinggan, Antirogo, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, 68125.

Punya pertanyaan yang membutuhkan jawaban dalam perspektif keislaman atau ingin memberikan kritik dan saran? Silakan klik tombol di bawah ini 

KONSULTASI KEISLAMAN

© 2024. All Rights Reserved.

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.