Wazan Media
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
Wazan Media
No Result
View All Result

Bus Tayo Tapal Kuda (Bagian 2)

Abd. Wahid by Abd. Wahid
16 December 2024
in Kemanusiaan, Unek Unik
0
Bus Tayo Tapal Kuda (Bagian 2)
0
SHARES
43
VIEWS

Wazanmedia.com–Trisemester ketiga dari kehamilan pertama memaksa kami menjalani hubungan jarak jauh. Kami sepakat sebaiknya istri tinggal bersama ibu di Maskuning Wetan, Pujer, sementara aku menetap di Sukorejo, dukuh pesantren asuhan KHR. Ach Azaim Ibrahimy, tempat kami menyantri dan bekerja. Skenarionya aku akan pulang secara berkala untuk ngecas jiwa dan raga. Nasihat ibu-ibu sekitar kontrakan kami, seyogianya calon ayah sering menyambangi calon anaknya di masa usia hamil tua. Kata mereka setengah berbisik, itu demi kelancaran persalinan.

Tidak ada masalah dengan bolak-balik Sukorejo-Maskuning setiap libur akhir pekan. Jaraknya hanya 69 km saja. Tapi dengan transportasi publik yang, ah sudahlah, jarak ini bisa-bisa memuai sampai 138 km atau bahkan lebih. Karena itu aku bertekad pakai sepeda motor pemberian Pak Imam Nakhai, guru sekaligus induk semang kami. Kami berhutang banyak kepada beliau, baik kontrakan maupun sepeda, semuanya gratis untuk kami. 𝐽𝑎𝑧𝑎̄ℎ𝑢𝑙𝑙𝑎̄ℎ 𝑎ℎ̣𝑠𝑎𝑛 𝑎𝑙-𝑗𝑎𝑧𝑎̄!

Perkenalkan, Tornado Suzuki yang entahlah keluaran tahun berapa, menemani perjalanan seorang calon ayah. Semua surat kelengkapan motor sudah raib ditelan zaman. Sepeda itu dahsyat dan masih prima kecuali suspensi belakang yang keberadaannya seperti ketiadaannya. Aku selalu sopan kalau hendak melibas polisi tidur. Dan untuk menghadapi polisi yang bisa menilang, cara terbaik adalah menghindarinya. Jadi, pulang dan pergi aku sesuaikan dengan jadwal (tidak) kerja polantas: bakda magrib atau 30 menit sebelum subuh. Dingin memang, tapi kehangatan cinta istri bisa mengkompensasi.

Namun, sepandai-pandai tupai melompat, akhirnya pelanggar lalu lintas pun ketangkap. Masih segar dalam ingatan, waktu itu aku berangkat pukul 7 pagi, melanggar aturanku sendiri. SIM ada, helm sudah SNI, spion cukup yang kanan, sudah pakai celana dan sepatu. Beberapa pengendara motor dari arah sebalikku sudah memberikan isyarat kalau ada operasi polantas, yang sayangnya waktu itu aku belum memahami isyarat jalanan ini. Aku tetap melaju.

Baca Juga: Bus Tayo Tapal Kuda (Bagian 1)

Aku dihentikan polisi. Mungkin karena melihat plat nomor motor sudah mati sebelum perang dunia II, polisi itu mantap mengeluarkan surat tilang sembari merapal sejumlah pasal. Aku sudah tawakal dan siap-siap menerima surat tilang, tapi jeda sejenak, ia menawarkan opsi “perdamaian” kepadaku. Tentu, sebagai umat beragama yang cinta damai, saya sambut tawarannya sembari menjulurkan selembar kertas bergambar I Gusti Ngurah Rai.

Saya kapok pakai motor. Dan kembali lagi ke pangkuan bus Tayo Indah beserta segala dramanya. Yang paling aku kenang ialah peristiwa di pagi mendung dalam perjalanan menuju Sukorejo. Aku berangkat tanpa pamit kepada ibu karena masih bekerja di desa sebelah. Tayo Indah, sambutlah daku!

Memang “Indah” namanya, tapi diksi “Gagah” agaknya lebih tepat karena ia kelihatan tangguh dan sarat pengalaman, bak veteran perang yang selamat dari maut medan pertempuran. Badannya penuh dengan bekas luka. Kusam dan berdebu.

Begitu naik bus, kontan aku menjadi penumpang yang harus berdiri karena kursi terisi penuh. Aku berdiri sekira dua meter dari posisi sopir. Tidak ada ruang tersisa di bus, dijejali dengan penumpang yang juga berdiri.

Sebagai santri yang gemar dengan Fathul Muin, aku mempertanyakan hukum menyamakan ongkos antara penumpang yang berdiri dan penumpang yang duduk di kursi. Boleh atau haram? Diskusi teman-teman di kelas memberikan rumusan yang kira-kira begini:

“Jika yang menjadi objek transaksi dari akad ialah duduk dari satu titik berangkat ke titik tujuan, maka hukum membedakan tarif adalah boleh. Namun, jika yang menjadi objek transaksi ialah sampainya penumpang ke tempat tujuan, maka hukum membedakan tarif adalah haram.”

Rumusan begini mengesankan fikih sebagai tukang putus yang pemalas. Logika “jika, maka” adalah jawaban pintas yang mudah karena tidak repot-repot memastikan fakta. Ini sama dengan pertanyaan popular, apakah kentut di dalam air membatalkan puasa. Fikih menjawab, “Kalau yakin ada air yang masuk melalui dubur, maka batal puasanya. Kalau tidak yakin demikian, maka tidak batal puasanya.”

Masalahnya, aku tidak tahu atau merasa apakah ada air menyelinap masuk atau tidak. Yang pasti, bunyi 𝑏𝑙𝑢𝑝 dari gelembung udara yang menyembul ke permukaan air membuatku gembira di tengah lapar yang mendera.

Aku bersyukur saat itu mendung, dan hawa cukup dingin, sehingga tidak bermandikan peluh atau menciumi aroma yang menguar dari ketiak-ketiak yang disajikan secara vulgar karena tangan mesti berpegangangan ke besi yang melintang di atas kami.

Hujan itu anugerah setidaknya bukan bagi kami, penumpang bus Tayo Indah. Awalnya rintik dan dua pintu yang istikamah dibuka kali ini harus ditutup. Jendela samping sudah diseret menutup rapat. Tapi ventilasi yang tepat di atas kepalaku tetap menganga. Bajuku mulai membasah perlahan. Kondektur sigap menyelipkan tubuhnya susah payah di antara penumpang, bermaksud menutup. Ditariknya sekali, jendela bergeming. Usaha kedua, masih sama. Ia menarik sekali lagi dengan menghentak, tapi jendela hanya menyahut “krek” belaka. Tidak putus asa, ia coba menarik sekali lagi sambil menggelantungkan tubuhnya. Jendela hanya menurun sedikit. Krek. “Dik, ayo tarik bareng!”

Aku, seperti pak kondektur, menarik jendela karat itu sambil memanfaatkan berat tubuhku yang tidak seberapa ini. Akumulasi dari tarikan mendadak plus massa tubuh kami menghasilkan alhamdulillah dan inalillah. Alhamdulillahnya kami berhasil menurunkan jendela itu. Innalillahnya jendela itu jebol, engselnya rontok. Bus Tayo Indah kontan menjadi tadah hujan berjalan.

Setelah ganti baju di terminal Situbondo, langsung aku kisahkan peristiwa barusan kepada istri. Jawabnya singkat, “Makanya pamit dulu sama ébok.”

Pesan moral episode ini: Pastikan kalian pamit kepada ibumu terutama jika hendak berurusan dengan bus Tayo Indah. (Bersambung)

ShareTweetSendShare
Previous Post

Perspektif Islam untuk Kelestarian Lingkungan

Next Post

Bolehkah Beda Pendapat dalam Persoalan Akidah?

Abd. Wahid

Abd. Wahid

Mahasiswa Doktoral UIN KHAS Jember dan Pengajar di Ma'had Aly Situbondo

Baca Juga

Apakah Fikih Kompatibel dengan Pluralitas Kebudayaan?
Filsafat

Liberalisasi Islam

17 April 2025
Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!
Hikmah

Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!

28 March 2025
Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone
Kemanusiaan

Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone

4 February 2025
Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal
Filsafat

Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal

29 January 2025
10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z
Hikmah

10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z

16 January 2025
Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi
Humor dan Sastra

Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi

9 January 2025
Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah
Unek Unik

Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah

8 January 2025
Bunga Bank dan Prinsip Ekonomi Syariah
Sosial Budaya

Bunga Bank dan Prinsip Ekonomi Syariah

5 January 2025
Next Post
Bolehkah Beda Pendapat dalam Persoalan Akidah?

Bolehkah Beda Pendapat dalam Persoalan Akidah?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

2 July 2024
Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

10 July 2024
Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

11 August 2024
Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

4 August 2024
Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

0
Problem Sakralisasi Kepemimpinan

Problem Sakralisasi Kepemimpinan

0
Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

0
Private: Filsafat di Era Digital: Meretas Jalan Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam

Dari Demokrasi Hingga Mengenal Diri Sendiri

0
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Ketiga Terkungkung Zona Futur

Menelisik Makna Shalat yang Bisa Mencegah Kemungkaran?

11 May 2025
Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

30 April 2025
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Tentang Iman dan Pengetahuan

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (5): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

22 April 2025
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Aib Pertama Ilusi Keselamatan   

Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Keempat  Hilangnya Kenikmatan Ibadah

21 April 2025
ADVERTISEMENT

Populer Sepekan

  • Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Islam dalam Konservasi Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Pernikahan Nabi Saw Dengan Istri-Istrinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Membuat dan Memakai Azimat, Apa Kata Fiqh?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
Alamat Redaksi:

Perumahan D’Harmony View, Jl. Tapaksiring, Plinggan, Antirogo, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, 68125.

Punya pertanyaan yang membutuhkan jawaban dalam perspektif keislaman atau ingin memberikan kritik dan saran? Silakan klik tombol di bawah ini 

KONSULTASI KEISLAMAN

© 2024. All Rights Reserved.

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.