Wazanmedia.com – Association bias adalah kecenderungan untuk mudah dipengaruhi oleh opini irasional tentang hubungan antara dua objek atau peristiwa. Dengan bias ini, kita cenderung menghubungkan dua hal yang tidak berhubungan. Mari kita jelajahi lebih lanjut apa itu association bias dan beberapa contoh konkretnya.
Apa Itu Association Bias?
Association bias adalah salah satu bentuk cognitive bias yang memengaruhi cara kita berpikir dan membuat keputusan. Ketika kita mengalami association bias, kita cenderung menghubungkan dua hal yang sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung. Ini dapat mempengaruhi penilaian kita terhadap situasi, orang, atau produk.
Contoh sederhana association bias adalah ketika kita berpikir bahwa barang mahal pasti berkualitas. Ini mungkin terjadi karena kita sering melihat produk dengan harga tinggi memiliki kualitas yang baik. Namun, ini bukan selalu benar, dan ia dapat mempengaruhi keputusan kita secara tidak rasional.
Contoh Kongkrit Association Bias
Hubungan antara Harga dan Kualitas Produk:
Ketika kita berbelanja, kita seringkali mengaitkan harga yang tinggi dengan kualitas yang lebih baik. Misalnya, kita mungkin berpikir bahwa sepatu yang mahal pasti lebih nyaman dan tahan lama daripada sepatu yang lebih murah.
Namun, ini tidak selalu benar. Ada banyak faktor lain yang memengaruhi kualitas produk, seperti merek, bahan, dan desain. Harga hanya salah satu faktor, dan association bias dapat membuat kita mengabaikan faktor lain yang sebenarnya lebih relevan.
Contoh lain, sekolah mahal pasti berkualitas tinggi, aman, tidak ada perundungan, dan lain semacamnya.
Asosiasi antara Warna dan Rasa Makanan:
Kita seringkali mengaitkan warna tertentu dengan rasa makanan. Misalnya, kita berpikir bahwa makanan yang berwarna merah pasti pedas, atau makanan yang berwarna hijau pasti sehat.
Namun, ini hanya asumsi yang tidak selalu benar. Ada banyak makanan yang tidak mengikuti aturan ini. Contohnya, stroberi berwarna merah tapi manis, dan bayam berwarna hijau tapi bisa saja kurang sehat jika dimasak dengan cara yang salah.
Asosiasi antara Profesi dan Kemampuan:
Kita seringkali mengaitkan profesi tertentu dengan kemampuan atau kecerdasan. Misalnya, kita berpikir bahwa dokter pasti pintar, atau programmer pasti ahli dalam teknologi.
Namun, ini juga hanya asumsi. Setiap individu memiliki kemampuan dan kecerdasan yang berbeda, terlepas dari pekerjaan atau profesi mereka.
Almamater dan Kemampuan/Kualitas Pribadi
Banyak yang mengira bahwa lulusan kampus X pasti pintar, lulusan pesantren pasti bermoral, dan lain semacamnya.
Advertising
Association juga sering digunakan dalam periklanan. Iklan seringkali menghubungkan dua hal yang tidak berhubungan sama sekali untuk menarik minat calon pembeli. Misal, “orang pintar minum jamu Tobat Asin”. Apa hubungan pintar dan jamu Tobat Asin?
Mengatasi Masalah Association Bias
Untuk mengurangi hal itu, kita perlu:
- Mengenali Pola Pikir: Sadari ketika kita membuat asumsi berdasarkan hubungan yang tidak relevan.
- Cari Bukti: Selalu cari bukti yang mendukung atau membantah asumsi kita sebelum membuat keputusan.
Dengan memahami association bias, kita dapat membuat keputusan yang lebih rasional dan objektif. Ingatlah bahwa harga tinggi tidak selalu berarti kualitas yang lebih baik, dan warna makanan tidak selalu menggambarkan rasanya. Tetap terbuka terhadap informasi baru dan hindari mengandalkan asumsi yang tidak berdasar.