Wazan Media
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu
No Result
View All Result
Wazan Media
No Result
View All Result

Action Bias: Ketika Diam Saja Justru Lebih Efektif

Muhamad Risqil Azizi by Muhamad Risqil Azizi
23 February 2024
in Filsafat, Kemanusiaan, Unek Unik
0
Action Bias: Ketika Diam Saja Justru Lebih Efektif
0
SHARES
95
VIEWS

Wazanmedia.com – Kita sering berasumsi bahwa bertindak selalu lebih baik daripada diam saja. Hati-hati. Asumsi ini bisa membuat Anda terjerumus dalam sesat pikir yang disebut action bias.

Apa yang terjadi jika seorang kiper hanya berdiri di tengah gawang saat babak adu penalti pada suatu pertandingan akbar final piala dunia? Para fans akan mencemoohnya habis-habisan. Pelatih dan rekan setimnya pun demikian.

Daripada jadi sasaran amuk fans dan dimusuhi rekan setim, lebih baik meloncat ke bagian kanan atau kiri gawang, walau akhirnya kebobolan juga. Untuk apa? Supaya kelihatan lebih berusaha. Padahal, menurut penelitian, tetap berada di tengah justru lebih efektif menyelematkan gawang.

Fans cenderung marah kalau kiper kebobolan tendangan penalti yang mengarah ke kanan kiri, sementara ia tetap berada di tengah. Tetapi tidak begitu emosi kalau kiper sudah meloncat ke kanan atau kiri walau bola mengarah ke tengah.

Apa “Action Bias” Itu?

Inilah yang disebut dengan action bias. Action bias adalah kecenderungan psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu supaya tampak berusaha padahal tidak efektif. Dalam action bias ada asumsi dan penilaian bahwa bertindak selalu lebih baik daripada diam saja. Padahal, boleh jadi tidak melakukan apa-apa justru lebih efektif.

Action Bias ini bisa terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Ujar-ujar “yang penting usaha dulu” tanpa memperhatikan bagaimana usaha itu harus dilakukan dan mempertimbangkan efektifitasnya adalah salah satu bukti sahihnya.

Kebijakan pemerintah seringkali juga begitu. Supaya kelihatan bekerja di mata rakyat, dibuatlah kebijakan-kebijakan yang dapat memperlihatkan pemerintah bekerja, padahal pekerjaan tersebut tidak ada hubungannya dengan kemaslahatan rakyat, bahkan bisa memperparah penderitaan rakyat. Kebijakan food estate oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia adalah sampel kongkritnya.

Action bias ini terjadi karena kurangnya kesempatan untuk melakukan pengamatan dan perenungan terlebih dahulu sebelum bertindak. Gampangnya, yang penting lakukan dulu. Urusan rugi dan rusak belakangan.

“Action Bias” dalam Beragama

Action bias hanya mementingkan kuantitas perbuatan, bukan kualitasnya. Ini bisa terjadi dalam kehidupan beragama. Contoh, banyak yang memilih salat tarawih 20 rakaat walaupun dilakukan tanpa khusyu dan hikmat dibandingkan 8 rakaat dengan penuh penghayatan. Mengapa? Yang penting banyak walaupun tak berkualitas daripada sedikit walaupun berkualitas.

Ada ujar-ujar yang selama ini dinisbatkan kepada ajaran agama, bahwa “banyak anak banyak rezeki”. Pernyataaan ini kalau tidak dipikir matang-matang, justru bisa menjerumuskan seseorang dalam keadaan sebaliknya. Banyak anak bukannya untung malah buntung karena tidak dipersiapkan dengan matang. Anak kemudian dianggap beban dan disalahkan atas kemiskinan yang dialami.

Berpikir dan mengambil jeda adalah hal penting yang harus dilakukan sebelum bertindak. Dengan demikian, tindakan tidak asal kerja saja, tetapi betul-betul berguna.

ShareTweetSendShare
Previous Post

Ijtihad dan Istinbath al-Ahkam

Next Post

Angkringan

Muhamad Risqil Azizi

Muhamad Risqil Azizi

Pengecer ilmu. Kadang ngaji, kadang jualan.

Baca Juga

Apakah Fikih Kompatibel dengan Pluralitas Kebudayaan?
Filsafat

Liberalisasi Islam

17 April 2025
Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!
Hikmah

Hukum Saya dengan Hukuman Zina Sekalian!

28 March 2025
Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone
Kemanusiaan

Dekat di Layar, Jauh di Hati: Menjaga Komunikasi Keluarga di Era Smartphone

4 February 2025
Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal
Filsafat

Relasi Sains dan Fikih: Kebenaran yang Tak Kekal

29 January 2025
10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z
Hikmah

10 Tips Membentuk Keluarga Harmonis Religius Buat Gen-Z

16 January 2025
Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi
Humor dan Sastra

Kisah Rumi: Cemeti Pangeran dan Hikmah Ilahi

9 January 2025
Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah
Unek Unik

Fitur Like IG, Bentuk Hati Merah Yang Bikin Resah

8 January 2025
Bunga Bank dan Prinsip Ekonomi Syariah
Sosial Budaya

Bunga Bank dan Prinsip Ekonomi Syariah

5 January 2025
Next Post
Angkringan

Angkringan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

Kritik Nalar Fikih Pertambangan Gus Ulil

2 July 2024
Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

Wajah Pesimis Fikih Melihat Pengelolaan Tambang oleh PBNU

10 July 2024
Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

Sunat Perempuan Itu Tidak Melukai, Kata Kiai MUI!

11 August 2024
Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

4 August 2024
Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

Allah Maha Penyayang, Mengapa Banyak yang Malang?

0
Problem Sakralisasi Kepemimpinan

Problem Sakralisasi Kepemimpinan

0
Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

Telat Qadla’ Puasa Ramadan Harus Bagaimana?

0
Private: Filsafat di Era Digital: Meretas Jalan Menuju Pemahaman yang Lebih Dalam

Dari Demokrasi Hingga Mengenal Diri Sendiri

0
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Ketiga Terkungkung Zona Futur

Menelisik Makna Shalat yang Bisa Mencegah Kemungkaran?

11 May 2025
Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

Humanitarian Islam (1): Argumen Normatif Islam Sebagai Agama Kemanusiaan

30 April 2025
Gus Ulil Ngaji Al-Iqtishad Fi Al-I’tiqad: Tentang Iman dan Pengetahuan

Gus Ulil Teologi Asy’ariyah (5): Klaim Tentang Tindakan Tuhan

22 April 2025
Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Aib Pertama Ilusi Keselamatan   

Kitab ‘Uyūb al-Nafsi: Penyakit Hati Keempat  Hilangnya Kenikmatan Ibadah

21 April 2025
ADVERTISEMENT

Populer Sepekan

  • Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    Kritik Terhadap Kitab Fathul Izar

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Konsep Keluarga dalam Islam: Landasan dan Nilai-nilai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Prinsip Islam dalam Konservasi Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Pernikahan Nabi Saw Dengan Istri-Istrinya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pendapat Tiga Ulama tentang Birrul Walidain

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Currently Playing
Alamat Redaksi:

Perumahan D’Harmony View, Jl. Tapaksiring, Plinggan, Antirogo, Sumbersari, Jember, Jawa Timur, 68125.

Punya pertanyaan yang membutuhkan jawaban dalam perspektif keislaman atau ingin memberikan kritik dan saran? Silakan klik tombol di bawah ini 

KONSULTASI KEISLAMAN

© 2024. All Rights Reserved.

  • Tentang Kami
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak Kami
  • Redaksi
  • Kirim Tulisan
No Result
View All Result
  • Keislaman
    • Akidah
    • Hikmah
    • Syariah
    • Khutbah
  • Kemanusiaan
    • Filsafat
    • Sosial Budaya
    • Sains
    • Humor dan Sastra
    • Unek Unik
  • Unduh Ilmu

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.