Wazanmedia.com–Suatu hari salah seorang pangeran menunggang kuda melewati seseorang yang sedang tidur nyenyak dengan mulut terbuka. Seketika pangeran melihat seekor ular menyusup masuk ke mulut orang tidur itu dan masuk ke tubuhnya.
Sontak ia membangunkan orang tersebut dengan memukulnya bertubi-tubi pakai cemeti. Orang itupun bangun terkaget-kaget kemudian lari tunggang langgang untuk menghindari pukulan sang pangeran. Ia berlari menuju pohon apel yang telah berjatuhan buahnya.
Sang pangeran kemudian menemui orang tersebut lalu memerintahkannya untuk mengunyah apel yang jatuh dan busuk. Tentu orang itu merasa enggan, tetapi cemeti sang pangeran membuat ia terpaksa mengunyahnya. Setiap ia berhenti mengunyah, cemeti akan langsung menerpa tubuhnya.
Orang itu sambil makan juga terus berlari menghindar. Sesekali ia jatuh lalu bangun kembali untuk berlari. Sabetan cemeti juga memaksanya untuk terus mengikuti perintah sang pangeran. Kendati ia telah memohon-mohon agar ia tidak dipaksa memakan apel yang busuk itu.
Karena lari yang begitu cepat, pukulan-pukulan yang menyakitkan serta aroma dan rasa apel yang demikian menusuk membuat orang tersebut termuntah-muntah. Tak dinyana, ular yang telah masuk ke tubuhnya itu meloncat keluar.
Ketika orang tersebut melihat ular itu, ia bersimpuh di hadapan pangeran penyelamat sembari berterima kasih kepadanya.
“Wahai Pangeran, sungguh aku nyaris mati, namun engkau menyelamatkan hidupku. Terimalah baktiku!”
***
Kisah di atas bukanlah kisah nyata, melainkan simbolik atawa rekaan yang dibuat oleh Jalaluddin Rumi untuk menggambarkan tentang misteri hikmah ilahi. Kasih sayang-Nya tidak mesti hadir dalam bentuk rasa nyaman, tetapi bisa saja terselubung dalam kepedihan. Ia adalah cinta suci yang dianugerahkan tanpa menanti keuntungan dan pujian.
Demikianlah para sufi memandang keperihan yang niscaya dalam kehidupan. Keperihan hidup bukanlah hukuman, melainkan obat untuk menghilangkan ‘penyakit’ yang barangkali tak disadari. Jadi, tak perlu berputus asa saat tertimpa nelangsa. Percayalah, mentari akan tiba setalah malam selesai gulita.